Zakat Potensi Kekuatan Ekonomi Islam di Indonesia

Zakat Potensi Kekuatan Ekonomi Islam di Indonesia

Semarang (lazisunnes.org) – dikutip dari KRjogja.com. Jumlah umat Islam tidak hanya menjadi yang terbesar di Indonesia mencapai lebih 85 persen pada 2010. Tapi berdasar data yang dilansir lembaga Amerika Serikat The Pew Forum on Religion & Public Life, jumlah umat Islam di dunia juga mengalami pertumbuhan luar biasa mencapai 1,6 miliar jiwa pada 2010. Sementara berdasar data terakhir pada 2013, dari lebih 7 miliar jiwa penduduk dunia, umat Islam memiliki persentase tertinggi mencapai 22,43 persen.


“Melihat data ini, sebenarnya umat Islam di dunia dan Indonesia memiliki potensi luar basa untuk menggerakkan sektor perekonomian. Tapi faktanya ternyata tidak demikian,” sebut Dr Nano Prawoto MSi dalam Seminar Pra Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI 2015 di Kampus Terpadu UMY, Rabu (4/2/2015).

Pasalnya sebut Nano, hampir setiap negara Muslim saat ini menghadapi masalah besar dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, sosial politik hingga keamanan. Semua itu jelas mempengaruhi kualitas umat Muslim. Demikian pula yang terjadi di Indonesia. Lebih separo penduduk Muslim Indonesia masih berada di kalangan menengah ke bawah.

“Mirisnya jika dikalkulasi kapitalisasi aset 40 negara Muslim di dunia nilainya sama dengan harta tujuh orang terkaya dunia. Tentu hal ini memprihatinkan. Padahal sejak lama sudah diingatkan Rasulullah SAW berdasar kekhawatiran beliau tentang jumlah umat Islam yang begitu banyak, tapi bagaikan buih di lautan. Terombang-ambing tanpa arah, tidak jelas eksistensinya. Hal itu sudah dirasakan saat ini,” jelas Nano.

Karena itulah untuk pemberdayaan potensi ekonomi umat Muslim yang begitu besar, solusinya bisa ditempuh melalui jalur zakat. Potensi ini bila dikelola dengan baik dan optimal akan dapat dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat.
“Program zakat sendiri sudah terbukti bisa menurunkan kesenjangan kemiskinan di beberapa negara seperti Pakistan, Malaysia dan lainnya,” lanjut Nano.

Menurut riset terbaru yang dilakukan Baznas dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor pada 2011, potensi zakatnasional di Indonesia mencapai Rp 217 triliun. Namun ternyata dana zakat yang dihimpun Baznas melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) di tahun 2012 hanya terealisasi 1 persen atau senilai Rp 2, 73 triliun.

“Potensi itu masih besar. Karena itu melalui KUII VI Yogyakarta ini bisa dicari solusi terbaik mengenai permasalahan zakat di Indonesia, seperti pengumpulan, pengelolaan hingga kelembagaannya untuk mencapai hasil optimal,” ucapnya.

(Tupri/GMralu) / foto : dayahbabul-tanyajawab.blogspot.com

About Post Author

lazisunnes

Leave Comments